Jumat, 06 April 2018

Aris Budiman Kesal Dianggap ‘Kuda Troya’ di KPK

Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigadir Jenderal Aris Budiman mengungkapkan kekesalannya karena dianggap sebagai kuda troya oleh sejumlah pihak di internal KPK. Dia dituding akan membawa penyidik dari Polri ke KPK.Agen Poker Online
Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman memberikan keterangan saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8). Direktur Penyidik KPK memenuhi undangan Pansus Hak Angket KPK untuk mengklarifikasi mengenai dugaan pertemuan dirinya dengan sejumlah anggota Komisi III DPR di tengah berjalanya kerja Pansus Hak Angket KPK. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/kye/17[/caption]
Kuda Troya dikenal dalam cerita perang antara Yunani dengan Troya. Kala itu orang-orang Yunani membangun sebuah kuda kayu raksasa dan menyembunyikan beberapa orang di dalamnya. Judi Poker Online
Orang-orang Troya menarik kuda kayu tersebut ke kota mereka sebagai lambang kemenangan. Namun, saat keadaan sepi pasukan Yunani keluar dari kuda kayu tersebut dan menghancurkan Troya. Istilah Kuda Troya kerap diidentikkan dengan tipu daya mengundang musuh ke tempat yang seharusnya terlindungi."Saya seolah-olah dianggap seperti kuda troya. Saya katakan kalau saya ini kuda troya bagi oknum yang memanfaatkan kesucian KPK untuk kepentingan pribadi," ujar Aris saat ditemui di gedung KPK, Jakarta, Jumat (6/4).
Kekesalan Aris Budiman berawal ketika dia mengajukan sejumlah penyidik dari Polri ke KPK. Namun ditentang oleh internal KPK, dan menuduhnya sebagai musuh di internal KPK. Padahal, kata Aris, penyidik dari Polri yang ia rekomendasikan itu diyakini memiliki kemampuan baik.
"Hari ini saya terima email penerimaan pegawai dan ada salah satu kasatgas saya minta untuk kembali ke KPK. Tapi di KPK kemudian justru dikembangkan kalau saya seolah-olah kuda troya," katanya.Jenderal bintang satu itu lantas membandingkan saat penyidikan awal kasus korupsi proyek e-KTP.
Kasus itu, menurutnya, sempat terkendala meski sudah berulang kali melakukan gelar perkara. Sesuai usulan pelaksana tugas direktur penuntutan KPK saat itu, ia pun akhirnya memasukkan beberapa jaksa untuk ikut dalam tim penyidikan kasus e-KTP.
"Saya masukkan penyidik dari penuntut umum dan Anda lihat seperti sekarang ini (kasusnya berkembang)," tutur Aris.
Lihat juga: Bakal Ditarik Polri, Aris Budiman Siap Bertugas di Mana Saja
Nama Aris sebelumnya mencuat ke publik dipicu isu dirinya berkonflik dengan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Saat itu, ia juga sempat memenuhi undangan Pansus Angket DPR untuk mengungkapkan friksi antarkelompok di internal KPK.
Aris mengaku kebijakan yang diambilnya selalu ditentang Novel. Ia merasa tak seperti direktur penyidikan karena seperti diatur.
Saat ini KPK tengah melakukan seleksi jabatan untuk direktur penyidikan. Dalam waktu dekat Aris akan segera kembali ke institui polri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar